ANALISIS PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ANALISIS PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN
BUDAYA DASAR
Oleh: Muhammad Nur
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu
pengetahuan yang merupakan integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial
yang juga merupakan sosiologi (sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang
merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang
ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin
ilmu untuk menanggapi masalah-masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu
yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan
budaya.
Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya
dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan
pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya
dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari
the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu
sosial dan budaya dasar, perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof
Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam
tiga kelompok besar yaitu :
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat
analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.
Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). Ilmu-ilmu sosial
bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan
antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif,
sebab hal ini menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia di masyarakat
yang cenderung berubah-ubah.
Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian
inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti
seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar
adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
sosial manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain ISBD menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan sosial
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam
mengkaji masalah masalah sosial manusia di masyarakat dalam tingkah lakunya
dalam kehidupan dan kebudayaan yang menyertainya.
Ilmu sosial dan budaya dasar berbeda dengan
pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic
humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the
humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai
mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu sosial dan budaya dasar bukan
hanya ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
sosial manusia dan kebudayaannya.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah
ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ISBD. Kedua masalah pokok itu
adalah :
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan
masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi
yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan
tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam
mata kuliah ISBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral
dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana
hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai
manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam
ilmu sosial dan budaya dasar ini.
.
PENGERTIAN
DAN TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
1. ILMU
Kata ilmu secara etimologi berarti tahu atau pengetahuan.
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “Alima-ya’lamu, dan science dari bahasa
Latin Scio, scrie artinya to know. Sinonim yang paling akurat dalam bahasa
Yunani adalah epitisteme. Sedangkan secara terminology ilmu atau science adalah
semacam pengetahuan yang mempunyai cirri-ciri, tanda-tanda dan syarat-syarat
tertentu.
Menurut ensiklopedia pengertian ilmu adalah “Ilmu
pengetahuan yaitu suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing
mengenai suatu lapangan pengetahuan tertentu, yang disusun sedemikian rupa
menurut asas-asas tertentu, sehingga menjadi kesatuan suatu system dari
pelbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan
yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode tertentu (induksi, deduksi).
Dari berbagai definisi di atas kiranya dapat dipahami bahwa
ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang diorganisir secara sistematis
berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang kemudian dihubungkan berdasarkan
pemikiran yang cermat dan teliti dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
berdasarkan metode.
2. BUDAYA
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu
citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang
memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang
dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka
yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
3. ILMU BUDAYA DASAR
PENGERTIAN IBD
Ilmu budaya dasar merupakan jalan atau arah didalam
bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun
rohani.Sedangkan Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang tanpa kita sadari
telah sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individual, dalam
keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang tidak
menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya dalam
kehidupan menjadi sangat kurang. Dan tanpa kita sadari pula Ilmu Budaya Dasar
selalu kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan sehari-hari di
kampus, dalam masyarakat, dan dalam keluarga. Pentingnya kita menyikapi
mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita
lebih memahami berbagaiaturan-aturan atau norma masyarakat agar terciptanya
suatu hubungan yang baik.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi
kebudayaan :
Kebudayaan
yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
Kebudayaan
didapat dan diteruskan melalui pelajaran
Kebudayaan
terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi
dan sosiologi
Kebudayaan
berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku
Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan yang ada didalamnya adalah :
Sistem
Religi/ Kepercayaan
Sistem
organisasi kemasyarakatan
Ilmu
Pengetahuan
Bahasa
dan kesenian
Mata
pencaharian hidup
Peralatan
dan teknologi
TUJUAN IBD
Ada berbagai tujuan ilmu budaya dasar yang dapat diketahui.
Kita dapat mengenal lebih dalam mengenai diri kita sendiri maupun diri orang
lain yang pada awalnya kita hanya melihat orang lain dari sifat luarnya saja.
Padahal jika kita telurusi bagaimana sifat seseorang, kita dapat mengetahui jauh
lebih mendalam mengenai sifat asli yang melekat dari dalam dirinya, bukan hanya
dari luar diri orang tersebut.
Ilmu budaya dasar juga bertujuan untuk mampu berinteraksi
dan bergaul dengan orang lain. Baik dalam lingkup keluarga, sekolah dan
masyarakat. Selain itu, juga agar dapat peka terhadap seluruh budaya-budaya
yang dihasilkan atau diciptakan oleh manusia sehingga membuat kita dapat peduli
terhadap masalah-masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari dan mampu
untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi dalam kehiduapan manusia itu
sendiri.
Ilmu budaya dasar itu sendiri mempunyai tujuan bagi kita,
sebagai mahasiswa yaitu memberi kesempatan untuk memperluas pandangan mereka
tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka
terhadap masalah tersebut. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang
mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut
mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita
yang luhur nilainya juga merupakan salah satu tujuannya.
Berdasarkan atas tujuan yang telah dipaparkan diatas,
terdapat dua masalah pokok yang dapat digunakan sebagai ruang lingkup Ilmu
Budaya Dasar, antara lain yaitu yang pertama adalah berbagai macam aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan permasalahan manusia dan budaya
yang dapat didekati dengan pengetahuan budaya (The Humanities) baik dari segi
masing-masing keahlian maupun gabungan dari berbagai disiplin dalam pengetahuan
budaya.
Yang kedua yaitu, hakikat manusia satu atau universal, akan
tetapi manusia di dunia ini sangat beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Diharapkan manusia dapat menghadapi
segala perbedaan atau banyak nya corak yang ada dalam setiap manusia, baik dari
lingkungan alam, sosial maupun budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Seri Diktat Kuliah Ilmu Budaya
Dasar, Universitas Gunadarma
Darji Darmodiharjo. 1979. Santiadji Pancasila.
Surabaya : Usaha Nasional.
Bambang S. Mintago. 1993. Manusia
dan Nilai Budaya. Jakarta: Universitas Trosakti.
Dirjen Dikti. 2003. Modul Acuan
Proses Pembelajaran Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat. Jakarta: Proyek
Peningkatan Tenaga Akademik, Dirjen Dikti, Depdiknas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar